Rabu, 11 Maret 2020

Tatacara Agar Mudah Menghafal Al-Qur'an


Sholat Hifdzil Quran adalah shalat yang dilakukan pada malam Jumat agar cepat dan kuat mengingat hafalan Al-Quran. Shalat disyariatkan dalam Islam, terutama bagi penghafal Al-Quran. Sudah maklum bersama bahwa menghafal dan mengingat hafalan Al-Quran tidaklah mudah, butuh usaha sungguh-sungguh dan doa terus menerus agar hafalan tetap terjaga dengan baik.

Salah satu cara cepat menghafal Al-Quran dan kuat mengingatnya adalah dengan melakukan shalat Hifdzil Quran. Adapun tata caranya sebagai berikut;

Pertama, dilakukan pada malam Jumat dengan niat sebagai berikut;

اُصَلِّيْ سُنَّةً لِحِفْظِ اْلقُرْاَنِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan li hifdzil quran arba’a raka’atin lillahi ta’ala

“Saya niat shalat sunnah untuk hafal Al-quran empat rakaat karena Allah Ta’ala.”

Kedua, berjumlah empat rakaat. Pada rakaat pertama setelah membaca surah Al-Fatihah membaca surah Yasin, pada rakaat kedua membaca surah Al-Dukhan, pada rakaat ketiga membaca surah Al-Sajdah, dan rakaat keempat membaca surah Al-Mulk (surah Tabarak).

Ketiga, setelah salam membaca zikir kepada Allah, membaca shalawat dan salam kepada Nabi saw. dan keluarganya, dan membaca istighfar untuk diri sendiri dan orang-orang beriman.

Keempat, kemudian membaca doa berikut;

اَللَّهُمَّ ارْحَمْنِيْ بِتَرْكِ اْلمَعَاصِيْ أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِيْ وَارْحَمْنِيْ أَنْ أتَكَلَّفَ مَا لاَ يَعْنِيْنِيْ وَارْزُقْنِيْ حُسْنَ النَّظْرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ، اَللَّهُمَّ بَدِيْعَ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ يَا ذَااْلجَلَالِ وَاْلِاكْرَامِ وَاْلعِزَّةِ اَّلتِيْ لاَ تُرَامُ يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ أَسْأَلُكَ بِجَلاَلِكَ وَبِنُوْرِ وَجْهِك َأَنْ تُلْزِمَ قَلْبِيْ حِفْظَ كِتاَبِكَ وَتَرْزُقَنِيْ أَنْ أَتْلُوَهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِيْ يُرْضِيْكَ عَنِّيْ، اَللَّهُمَّ بَدِيْعَ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ يَا ذَااْلجَلَالِ وَاْلِاكْرَامِ وَاْلعِزَّةِ اَّلتِيْ لاَ تُرَامُ يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ أَسْأَلُكَ بِجَلاَلِكَ وَبِنُوْرِ وَجْهِك أَنْ تُنَوِّرَ بِكِتَابِكَ بَصَرِيْ وَاَنْ تُطْلِقَ بِهِ لِسَانِيْ وَاَنْ تُفَرِّجَ بِهِ قَلْبِيْ وَاَنْ تَشْرَحَ بِهِ صَدْرِيْ وَاَنْ تَغْسِلَ بِهِ بَدَنِيْ فَإِنَّهُ لَا يُعِيْنُنِيْ علىَ اْلخَيْرِ غُيْرُك وَلاَ يُؤْتِيْهِ اِلاَّ اَنْتَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ

Allahummarhamni bitarkil ma’ashi abadan ma abqoitani warhamni an atakallafa mala ya’nini warzuqni husnan nadzari fima yurdhika ‘anni. Allahumma badi’as samawati wal ardhi Ya zaljalali wal ikrom wal ‘izzatillati la turom. Ya Allah, Ya Rohman, as-aluka bijalalika wabinuri wajhika an tulzima qolbi hifdzo kitabika kama ‘allamyani warzuqni an atluwahu ‘alan nahwillazi yurdhika ‘anni. Allahumma badi’as samawati wal ardhi, zaljalali wal ikrom wal ‘izzatillati la turom. Ya Allah, Ya Rohman as-aluka bi jalalika wa binuri wajhika  an tunawwiro bi kitabika bashori wa an tuthliqo bihi lisani wa an tufarrija bihi ‘an qolbi wa an tasyroha bin shodri wa an taghsila bihi badani fainnahu la yu’inuni ‘alal khoiri alla anta wala yu’tihi illa anta wala haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim.

Hadits Sholat Hifdzil-Qur'an

Hadits tentang Shalat untuk menjaga hafalan Al-Quran ini cukup panjang dan termuat dalam beberapa kitab hadits, diantaranya :

Al-Mustadrak 'al Ash-Shahihain, karya Al-Hakim jilid 1 hal. 461
Sunan At-Tirmizy karya Al-Imam At-Tirmizy, jilid 5 hal. 455 yaitu dalam Bab Doa Hifzh.
Al-Asma' wa As-Shifat karya Al-Baihaqi, jilid 2 hal. 108 dan beberapa kitab hadits lainnya.

Berikut petikannya :
بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، إِذْ جَاءَهُ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ فَقَالَ : بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي تَفَلَّتَ هَذَا الْقُرْآنُ مِنْ صَدْرِي ، فَمَا أَجِدُنِي أَقْدِرُ عَلَيْهِ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا أَبَا الْحَسَنِ ! أَفَلَا أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهِنَّ ، وَيَنْفَعُ بِهِنَّ مَنْ عَلَّمْتَهُ ، وَيُثَبِّتُ مَا تَعَلَّمْتَ فِي صَدْرِكَ ؟ قَالَ : أَجَلْ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَعَلِّمْنِي

“Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba Ali bin Abi Thalib datang seraya berkata, “Ayah dan ibuku menjadi tebusan untuk anda. Al-Qur’an mudah hilang dari hafalanku, dan aku tidak mampu untuk menjaganya.” Maka Rasulullah r bersabda, “Wahai Abu Al-Hasan, maukah kamu saya ajarkan beberapa ucapan yang dengannya Allah akan memberikan manfaat kepadamu dan kepada orang yang engkau ajari ucapan ini kepadanya, serta memantapkan apa yang telah engkau pelajari di dalam dadamu?” Dia berkata, “Mau wahai Rasulullah! Ajarkan kepadaku!”

قَالَ : إِذَا كَانَ لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ فَإِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَقُومَ فِي ثُلُثِ اللَّيْلِ الْآخِرِ فَإِنَّهَا سَاعَةٌ مَشْهُودَةٌ وَالدُّعَاءُ فِيهَا مُسْتَجَابٌ ، وَقَدْ قَالَ أَخِي يَعْقُوبُ لِبَنِيهِ ( سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي ) يَقُولُ حَتَّى تَأْتِيَ لَيْلَةُ الْجُمْعَةِ ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقُمْ فِي وَسَطِهَا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقُمْ فِي أَوَّلِهَا ، فَصَلِّ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ

تَقْرَأُ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسُورَةِ يس

وَفِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَحم الدُّخَانِ

وَفِي الرَّكْعَةِ الثَّالِثَةِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَالم تَنْزِيلُ السَّجْدَةِ

وَفِي الرَّكْعَةِ الرَّابِعَةِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَتَبَارَكَ الْمُفَصَّلِ
فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ التَّشَهُّدِ فَاحْمَدْ اللَّهَ ، وَأَحْسِنْ الثَّنَاءَ عَلَى اللَّهِ ، وَصَلِّ عَلَيَّ وَأَحْسِنْ وَعَلَى سَائِرِ النَّبِيِّينَ ، وَاسْتَغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلِإِخْوَانِكَ الَّذِينَ سَبَقُوكَ بِالْإِيمَانِ

Beliau bersabda, “Apabila tiba malam Jumat dan engkau mampu bangun pada sepertiga malam terakhir, maka ketahuilah bahwa waktu itu merupakan malam yang disaksikan (para malaikat), doa pada saat itu terkabulkan, dan saudaraku Ya’qub telah berkata kepada anak-anaknya, “Aku akan memintakan kalian ampunan kepada Tuhanku,” dan ucapan ini terus beliau ucapkan hingga datang malam Jumat. Jika engkau tidak mampu untuk bangun di sepertiga malam terakhir, maka bangunlah pada pertengahan malamnya. Dan jika engkau tidak mampu maka bangunlah pada awal malam lalu shalatlah empat raka’at :

Pada rakaat pertamanya hendaklah engkau membaca surat Al-Fatihah dan surat Yaasiin.Pada rakaat kedua hendaklah engkau membaca surat Al-Fatihah dan surat Ad-Dukhan.Pada rakaat ketiga hendaklah engkau membaca surat Al-Fatihah dan surat As-Sajadah.Pada rakaat keempat hendaklah engkau membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Mulk.

Kemudian apabila engkau telah selesai dari tasyahud maka pujilah Allah dengan sebaik-baiknya, ucapkanlah shalawat kepadaku dan kepada semua para nabi dengan sebaik-baiknya, mintakan ampunan untuk orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, dan untuk semua saudaramu yang telah beriman sebelummu.

، ثُمَّ قُلْ فِي آخِرِ ذَلِكَ اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِتَرْكِ الْمَعَاصِي أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِي ، وَارْحَمْنِي أَنْ أَتَكَلَّفَ مَا لَا يَعْنِينِي ، وَارْزُقْنِي حُسْنَ النَّظَرِ فِيمَا يُرْضِيكَ عَنِّي .

اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ، ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لَا تُرَامُ : أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ تُلْزِمَ قَلْبِي حِفْظَ كِتَابِكَ كَمَا عَلَّمْتَنِي ، وَارْزُقْنِي أَنْ أَتْلُوَهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِي يُرْضِيكَ عَنِّيَ .

اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ، ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لَا تُرَامُ : أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ تُنَوِّرَ بِكِتَابِكَ بَصَرِي ، وَأَنْ تُطْلِقَ بِهِ لِسَانِي ، وَأَنْ تُفَرِّجَ بِهِ عَنْ قَلْبِي ، وَأَنْ تَشْرَحَ بِهِ صَدْرِي ، وَأَنْ تَغْسِلَ بِهِ بَدَنِي ، فَإِنَّهُ لَا يُعِينُنِي عَلَى الْحَقِّ غَيْرُكَ ، وَلَا يُؤْتِيهِ إِلَّا أَنْتَ ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ .

(Ya Allah, rahmatilah aku untuk meninggalkan kemaksiatan selamanya selama Engkau masih memberikan kehidupan kepadaku, rahmatilah aku untuk tidak membebani diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat bagiku, dan berilah aku karunia berupa kenikmatan mencermati perkara yang mendatangkan keridhaan-Mu kepadaku.

Ya Allah, wahai Pencipta langit dan bumi, Pemilik keagungan dan kemuliaan serta keperkasaan yang tidak mungkin bisa dicapai oleh makhluk. Aku memohon kepada-Mu ya Allah, ya Rahman, dengan kebesaran-Mu dan cahaya wajah-Mu agar Engkau berkenan menjadikan hatiku untuk senantiasa menjaga/menghafal kitab-Mu, sebagaimana yang Engkau telah ajarkan kepadaku. Dan berilah aku karunia untuk senantiasa membacanya sesuai dengan cara yang membuat-Mu ridha kepadaku.

Ya Allah, wahai Pencipta langit dan bumi, Pemilik keagungan dan kemuliaan serta keperkasaan yang tidak mungkin bisa dicapai oleh makhluk. Aku memohon kepada-Mu ya Allah, ya Rahman, dengan kebesaran-Mu dan cahaya wajah-Mu agar dengan kitab-Mu, Engkau berkenan untuk menyinari pandanganku, melepaskan kekakuan lisanku, menghilangkan kekakuan dari hatiku, melapangkan dadaku, dan membersihkan badanku. Karena sesungguhnya tidak ada yang dapat membantuku untuk mendapatkan kebenaran selain Engkau, dan juga tidak ada yang bisa memberi kebenaran itu selain Engkau. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Mu, wahai Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung).

يَا أَبَا الْحَسَنِ ! تَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ ، أَوْ خَمْسًا ، أَوْ سَبْعًا ، تُجَبْ بِإِذْنِ اللَّهِ ، وَالَّذِي بَعَثَنِي بِالْحَقِّ مَا أَخْطَأَ مُؤْمِنًا قَطُّ .قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ : فَوَاللَّهِ مَا لَبِثَ عَلِيٌّ إِلَّا خَمْسًا أَوْ سَبْعًا حَتَّى جَاءَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مِثْلِ ذَلِكَ الْمَجْلِسِ

Wahai Abu Al-Hasan, hendaklah engkau lakukan amalan ini sebanyak tiga kali atau lima kali atau tujuh kali Jumat, maka niscaya permohonanmu akan dikabulkan dengan izin Allah. Demi Yang mengutusku dengan kebenaran, Allah tidak akan menelantarkan seorang mukmin pun.”

Abdullah bin Abbas berkata: Maka demi Allah, lima atau tujuh Jumat setelahnya, Ali kembali mendatangi Rasulullah r dalam majelis yang sama.

فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ! إِنِّي كُنْتُ فِيمَا خَلَا لَا آخُذُ إِلَّا أَرْبَعَ آيَاتٍ أَوْ نَحْوَهُنَّ ، وَإِذَا قَرَأْتُهُنَّ عَلَى نَفْسِي تَفَلَّتْنَ ، وَأَنَا أَتَعَلَّمُ الْيَوْمَ أَرْبَعِينَ آيَةً أَوْ نَحْوَهَا ، وَإِذَا قَرَأْتُهَا عَلَى نَفْسِي فَكَأَنَّمَا كِتَابُ اللَّهِ بَيْنَ عَيْنَيَّ ، وَلَقَدْ كُنْتُ أَسْمَعُ الْحَدِيثَ فَإِذَا رَدَّدْتُهُ تَفَلَّتَ ، وَأَنَا الْيَوْمَ أَسْمَعُ الْأَحَادِيثَ فَإِذَا تَحَدَّثْتُ بِهَا لَمْ أَخْرِمْ مِنْهَا حَرْفًا .فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ ذَلِكَ : مُؤْمِنٌ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ يَا أَبَا الْحَسَنِ )

Kemudian ia berkata, “Wahai Rasulullah, biasanya dulu aku hanya sanggup menghafal empat ayat atau lebih, dan apabila aku membacanya dalam hatiku maka tiba-tiba aku lupa ayat-ayat tersebut. Namun sekarang aku sanggup untuk mempelajari (baca: menghafal) empat puluh ayat atau lebih, dan apabila aku membacanya dalam hati maka seolah-olah Kitab Allah berada di depan mataku. Dan biasanya dahulu ketika aku mendengar satu hadits lalu aku hendak mengulanginya maka tiba-tiba saya lupa akan satu hadits tersebut. Namun sekarang aku sanggup mendengar (baca: menghafal) beberapa hadits, dan apabila aku mengulanginya maka aku tidak meninggalkan satu huruf pun darinya.” Maka Rasulullah r bersabda kepadanya, “Demi Rabb Ka’bah, angkau adalah seorang mukmin wahai Abu Al Hasan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar