Rabu, 11 Maret 2020

Bangsa Yang Tinggal Dibumi Sebelum Penciptaan Nabi Adam


Bumi yang kita pijak saat ini usianya sudah miliaran tahun. Sebelum akhirnya dihuni oleh manusia pertama yakni Nabi Adam, bumi menurut ahli tafsir sudah ditinggali oleh beberapa makhluk.

Alloh Subhanahu Wata'ala Berfirman Dalam Surat Al-Baqarah ayat 30

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ (30)

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'" Mereka berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau!" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.”

Sebagian umat bertanya-tanya, adakah bangsa sebelum diciptakannya Nabi Adam AS di bumi?
Bangsa Jin diciptakan dua ribu tahun lebih awal dari penciptaan Adam As. Dasarnya adalah riwayat ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Ra.,

خلق الله تعالى بني الجان قبل آدم بألفي سنة

Allah ta’ala telah menciptakan banu al-Jān dua ribu tahun sebelum Nabi Adam As.

Sebagaimana disebutkan dalam ayat,

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (26) وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ (27)

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas” (QS. Al Hijr: 26-27).

Jawabannya adalah Bangsa Nisnas (mungkin golongan Banunal Janna atau selepas Banunal Janna). Yang konon merupakan bangsa yang ada di Bumi sebelum Nabi Adam diciptakan oleh Allah.

Mereka hidup satu masa dengan bangsa Jin dan Dinosaurus.

Bangsa Nisnas hidup di kutub bagian utara bumi. Salah satu peninggalan bangsa ini adalah kota Sbetzbergen.

Di Sbetzbergen banyak sekali lukisan tentang manusia yang bentuknya menyerupai hewan. Sbetzbergen terletak dekat sekali dengan lingkar kutub. Di sana matahari hanya bersinar sekitar setengah bulan dalam satu tahun, dan selebihnya gelap gulita. Kegelapan tersebut hanya diterangi oleh Aurora Borealis.

Konon, bangsa Nisnas mempunyai kekuatan yang sangat hebat, serta ilmu pengetahuan mereka berkembang sangat pesat. Namun, mereka menggunakan kepandaian itu untuk berperang. Bumi pun mengalami kehancuran.

Kemudian, Tuhan mengirimkan pasukan Azazil untuk menghancurkan bangsa Nisnas. Bangsa itu "kocar-kacir" melihat kedatangan bangsa Azazil. Akhirnya, musnahlah mereka. Kemudian, Allah Menggantikan khalifah di bumi, yaitu nabi Adam A.S.

Awalnya bangsa Jin adalah penduduk bumi. Namun, mereka disingkirkan sampai ke samudera oleh pasukan Jin yang diperintah oleh Allah untuk memerangi mereka. Pemimpin pasukan ini adalah Iblis. Kisah ini diriwayatkan dari Ishaq, dari Juwaibir dan ‘Utsman,

أن الله تعالى خلق الجن وأمرهم بعمارة الأرض فكانوا يعبدون الله جل ثناؤه حتى طال بهم الأمد فعصوا الله عزّ وجلّ وسفكوا الدماء. وكان فيهم ملك يقال له: يوسف. فقتلوه فأرسل الله تعالى عليهم جندًا من الملائكة كانوا في السماء الدنيا كان يقال لذلك الجند الجن فيهم إبليس. وهو على أربعة آلاف فهبطوا فأفنوا بني الجان من الأرض وأجلوهم عنها وألحقوهم بجزائر البحر. وسكن إبليس والجند الذين كانوا معه الأرض فهان عليهم العمل وأحبّوا المكث فيها.

Allah ta’ala menciptakan jin dan memerintahkan mereka untuk memakmurkan (membangun peradaban) bumi. Mereka dahulu rajin beribadah kepada Allah sampai waktu yang sangat lama, mereka terus bermaksiat kepada Allah sampai terjadi pertumpahan darah. Diantara mereka, ada seorang malaikat yang bernama Yusuf. Para jin kemudian membunuhnya, lalu Allah (murka dan) mengutus sekelompok tentara dari barisan malaikat yang tinggal di langit dunia. Diantara mereka, ada jin yang ikut berperang yang disebut Iblis. Malaikat itu berjumlah empat ribu orang, lalu mereka turun ke bumi, lalu memusnahkan bangsa Jin itu di muka Bumi sampai mengusir mereka (dari daratan) ke samudera. Kemudian, malaikat yang memerangi Jin tadi, termasuk jin Iblis, mendiami bumi. Lalu amal mereka menjadi kembali buruk dan mereka lebih senang berdiam di bumi.

Riwayat ini cukup populer di kalangan para ulama. Diantaranya dikutip oleh al-Qunawi dalam karyanya Hāshiyatu al-Qūnāwī ‘alā Tafsīr al-Imām al-Baiḍāwī, komentar yang bernuansa sufistik dari Tafsir al-Baidhawi. Jika berdasarkan riwayat ini, nampaknya antara malaikat dan jin pada awalnya tidak ada pemisahan. Karena jin yang kemudian disebut Iblis karena sangat taat, juga digolongkan kedalam golongan malaikat.

Bangsa Nisnas yang selamat dari serangan Azazil pun melarikan diri.

Mereka yang mempunyai wujud setengah manusia dan setengah ikan lari ke laut, dan hidup di palung yang sangat dalam. Sementara mereka yang mempunyai sayap terbang jauh ke luar bumi. Mungkin inilah yang belakangan disebut sebagai alien.

Mereka tidak melupakan tanah kelahiran mereka, yaitu bumi. Sesekali, mereka menghampiri bumi, karena nenek moyang mereka berasal dari bumi.

Ada kisah menyatakan bahawa sebahagian bangsa Nisnas ini telah berpindah ke planet-planet lain. Namun sesekali mereka mengunjungi bumi untuk menyebarkan pengetahuan yang mereka kuasai. Merekalah yang mengajarkan bangsa Mesir tulisan Hieroglyph, membuat Piramid dan ilmu-ilmu kedoktoran. Mereka jugalah dalang dibalik perang Mahabharata, Nazca Line, Peradaban Inca, Cristal Skull, Candi Prambanan, Vimanas dan kewujudan Teotihuacan. Mungkin objek aneh yang kita lihat di langit dikenali UFO itu adalah mereka.

Pada zaman dahulu mereka mendapat panggilan dewa. Kenderaan yang mereka naiki mengeluarkan api/cahaya yang sangat terang hasil 'teknologi', namun dianggap ajaib oleh manusia purba. Mustahil manusia biasa zaman purba dapat membangunkan sesuatu yang rumit seperti Piramid Mesir atau Candi-candi tanpa ada campur tangan dari makhluk lain yang mempunyai kemampuan sangat tinggi. Ini adalah salah satu contoh bahawa mereka masih ada dan ingin diketahui.

Artefak-artefak peninggalan bangsa ini juga ditemui beberapa lokasi antaranya Sweden dan Norwegia. Ramai pengkaji yang cuba merungkai misteri ini. Peninggalan bangsa ini terlalu banyak kekeliruan sehinggakan sukar untuk dipecahkan kaitannya dan akhirnya peneliti hanya dapat mengacaukan satu keyakinan iaitu berasaskan teori. Oleh kerana itu mereka berpendapat lebih baik perkara tersebut dibiarkan menjadi rahsia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar